28/10/11

Hydrology Textbook

Field Hydrogeology
     oleh Rick Brassington
Computational Fluid Dynamics
     oleh Abdulnaser Sayma

Hidrologi Karst

AKUIFER KARST
Akuifer dapat diartikan sebagai suatu formasi geologi yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah dalam jumlah yang cukup pada kondisi hidraulik gradien tertentu (Acworth, 2001). Cukup artinya adalah mampu mensuplai suatu sumur ataupun mata air pada suatu periode tertentu. Dapatkah formasi karst yang didominasi oleh batuan karbonat disebut sebagai suatu akuifer?. Jawaban dari pertanyaan ini dapat kita kembalikan dari definisi akuifer seperti yang telah disebutkan di atas. Jika formasi karst dapat menyimpan dan mengalirkannya sehingga sebuah sumur atau mataair mempunyai debit air yang cukup signifikan, maka sah-sah saja jika formasi karst tersebut disebut sebagai suatu akuifer. Perdebatan mengenai hal ini sudah terjadi terutama pada masa-masa lampau dan solusi yang ada biasanya tergantung dari sudut hidrogeologis mana kita memandangnya. Selanjutnya, dua hal ekstrim pada akuifer karst adalah adanya sistem conduit dan diffuse yang hampir tidak terdapat pada akuifer jenis lain (White, 1988). Ada kalanya suatu formasi karst didominasi oleh sistem conduit  dan ada kalanya pula tidak terdapat lorong-lorong conduit tetapi lebih berkembang sistem diffuse, sehingga hanya mempunyai pengaruh yang sangat kecil terhadap sirkulasi airtanah karst. Tetapi, pada umumnya suatu daerah karst yang berkembang baik mempunyai kombinasi dua element tersebut.

Peta Hidrologi Indonesia

PENGARUH MANUSIA TERHADAP SIKLUS HIDROLOGI DAERAH ALIRAN SUNGAI ( DAS)

   Manusia merupakan komponen ekosistem DAS yang berpengaruh besar dan dominan terhadap keseimbangan mekanisme kerja sistem ekologis yang berlangsung, termasuk mempengaruhi daur hidrologi. Dengan teknologi yang dikuasainya ia mampu mengelola sumberdaya alam dan ekosistem di sekitarnya disesuaikan dengan keinginannya. Perubahan keseimbangan ekosistem yang tidak terkendali menjadi sumber utama munculnya degradasi sumberdaya alam yang serius, dan pada akhirnya menurunkan kualitas hidup. Pengaruh manusia dalam daur hidrologi dapat terjadi sepanjang aliran DAS, baik di bagian hulu, bagian tengah, dan atau di bagian hilir; dengan sifat pengaruh ada yang langsung atau tidak langsung. Tindakan manusia yang berpengaruh terhadap proses siklus hidrologi banyak menyangkut alokasi penggunaan lahan, pembuatan bangunan air di dalam DAS, pengelolaan vegetasi, pengelolaan tanah, tindakan konservasti tanah dan air, pemanfaatan air tanah, dan masuknya polutan ke dalam siklus hidrologi. Berikut ini disajikan beberapa contoh tindakan manusia dan pengaruhnya terhadap siklus hidrologi.

   Penggunaan lahan hutan dengan tingkat intersepsi hujan tinggi dan memiliki sifat infiltrasi tanah yang baik, akan mengurangi jumlah aliran permukaan. Namun dengan terjadinya konversi hutan menjadi lahan pertanian intensif, bahkan menjadi kawasan industri dan pemukiman, menyebabkan terganggunya proses hidrologi. Terbukanya permukaan tanah menyebabkan kapasitas intersepsi hujan menurun drastis, hujan yang jatuh langsung memukul permukaan tanah dan memecahkan matriks tanah menjadi partikel tanah yang kecil‐kecil. Sebagian dari partikel tanah menutup pori tanah dan memadatkan permukaan tanah, sehingga menurunkan kapasitas infilitasi. Dengan menurunnya kapasitas infiltrasi maka jumlah aliran permukaan meningkat dan jumlah aliran air yang menuju ke bawah permukaan untuk mengisi air tanah berkurang. Aliran permukaan menjadi energi yang dapat menggerus partikel tanah di permukaan dan mengangkutnya ke tempat lain sebagai bagian dari proses erosi.

   Di daerah perkotaan yang umumnya merupakan bagian hilir DAS, permukaan tanah banyak ditutupi oleh bangunan permanen yang kedap air. Akibat dari semakin luasnya lapisan kedap air di permukaan tanah, hujan yang jatuh sebagian besar tidak dapat diinfiltrasikan ke dalam tanah dan menimbulkan genangan atau banjir. Pemikiran banyak orang tentang banjir di bagian hilir semata‐mata hanyalah diakibatkan oleh kiriman banjir dari bagian hulu tidak sepenuhnya benar, karena banjir yang terjadi di bagian hilir akan tetap terjadi walaupun hujan di hulu kecil jika air hujan dan aliran permukaan yang masuk ke hilir tidak mampu dialirkan ke dalam tanah atau ke badan air dengan baik.

  Pembuatan teras dalam pengelolaan lahan dapat meningkatkan laju infiltrasi dan menurunkan aliran permukaan. Vegetasi yang ditanam dan serasah yang dihasilkannya akan meningkatkan kekasaran permukaan tanah, sehingga menurunkan laju aliran permukaan dan akhirnya menurunkan energi gerusannya terhadap tanah. Penurunan laju aliran permukaan akan menurunkan jumlah erosi yang terjadi.

   Pembuatan waduk atau dam untuk mengendalikan banjir dapat mengancam kelestarian biota air. Aliran air yang masuk ke dalam waduk dan membawa hara mineral akibat erosi di bagian hulu sungai, dapat meningkatkan kandungan hara dalam waduk. Peningkatan hara mineral akan memacu pertumbuhan ganggang yang menimbulkan peristiwa etrofikasi dan pada akhirnya mengancam kelestarian biota perairan tersebut. Penjelasan tentang etrofikasi dibahas dalam bagian konservasi tanah dan air.

   Air tanah banyak dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga dan industri. Pemanfaatan oleh industri jauh lebih besar daripada untuk rumah tangga. Eksploitasi air tanah tanpa kendali akan menurunkan muka air tanah, dan menimbulkan rongga di dalamnya. Adanya rongga kosong ini menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah (sois subsidense). Gejala tanah yang mengalami subsidensi tampak dari adanya retak‐retak pada dinding bangunan akibat berubahnya pondasi bangunan dalam tanah. Pada kondisi tanah subsiden parah, permukaan tanah anjlok diikuti dengan runtuhnya bangunan.

 

Hidrologi Tanah

    Suatu tanah mempunyai potensi aliran permukaan atau run-off pada kondisi penggunaan/penutup tanah dan pada keadaan curah hujan tertentu. Karakter- karakter yang mempengaruhi nilai infiltrasi minimum pada tanah yang terbuka, setelah dibasahi selama waktu tertentu dan tidak membeku, antara lain: kedalaman tanah sampai pada muka air tanah tertinggi, nilai peresapan dan permeabilitasnya setelah dibasahi beberapa waktu, serta kedalaman sampai pada lapisan kedap air. Pengaruh dari penutup tanah diperlakukan tersendiri, tidak termasuk pada grup hidrologi tanah.

   Grup “hidrologi tanah” terdiri atas empat kelas, yaitu kelas A, B, C, dan D. Kriteria dari masing-masing kelas (Soil Survey Manual, 1993) adalah sebagai berikut:
  • Kelas A: (Potensi run-off rendah). Tanah mempunyai nilai infiltrasi yang tinggi walaupun tanahnya dibasahi secara merata, drainase baik sampai cepat, seperti pada tanah pasir dan kerikil. Tanah ini mempunyai nilai pemindahan air yang tergolong tinggi.
  •  Kelas B: Tanah mempunyai nilai infiltrasi sedang apabila dibasahi secara merata, dan umumnya mempunyai kedalaman tanah yang tergolong agak dalam sampai dalam, drainase sedang sampai baik dengan tekstur agak halus sampai agak kasar. Tanah ini mempunyai nilai pemindahan air yang tergolong sedang.
  • Kelas C: Tanah mempunyai nilai infiltrasi yang lambat apabila tanah dibasahi secara merata, dan terdiri atas tanah dengan lapisan yang kedap air (menghalangi gerakan air ke bawah), atau tanah dengan tekstur agak halus sampai halus. Tanah ini mempunyai nilai pemindahan air yang tergolong lama. 
  • Kelas D: (Potensi run-off tinggi). Tanah mempunyai nilai infiltrasi sangat lambat apabila tanah dibasahi secara merata, dan terutama terdiri atas tanah bertekstur liat dengan sifat potensi mengembang tinggi, muka air tanah tinggi secara tetap/permanen, mempunyai padas liat atau lapisan liat yang dekat dengan permukaan tanah, dan tanah dangkal yang berbatasan langsung dengan bahan yang hampir tidak dapat melalukan air. Tanah ini mempunyai nilai pemindahan air yang tergolong sangat lambat.
   Selain kelas-kelas tersebut, masih terdapat grup hidrologi tanah dual (campuran), seperti A/D, B/D dan C/D. Kelas dual/campuran ini diberikan untuk tanah- tanah basah yang drainasenya masih dapat dilakukan perbaikan. Huruf besar pertama berarti tanah yang dapat dilakukan perbaikan drainasenya, sedangkan huruf besar kedua adalah tanah yang tidak dapat diperbaiki drainasenya. Hanya tanah yang pada kondisi alamnya dinilai kelas D yang dapat masuk pada kelompok kelas dual, dan tanahnya memungkinkan untuk diperbaiki drainasenya. Informasi grup hidrologi ini dipergunakan sebagai cara untuk memprediksi run-off setelah terjadi hujan. Prediksi ini bermanfaat untuk memecahkan permasalahan hidrologi yang timbul pada perencanaan pengelolaan dan pengamanan DAS, dalam hal ini proyek pencegahan banjir, serta untuk perencanaan atau membuat design structure pemanfaatan air, peng-amanan, dan pembuangan. Hubungan antara tanah dengan grup hidrologi didasarkan pada sifat-sifat tanah. Taksonomi tanah telah digunakan sebagai patokan untuk menetapkan grup hidrologi tanah tersebut. Kebasahan tanah,permeabilitas, dan kedalaman tanah sampai pada lapisan kedap air, merupakan karakter tanah yang akan menjadi penentu dalam taksonomi tanah.

sumber : http://www.membuatblog.web.id/2010/02/hidrologi-tanah.html

Istilah Hidrologi

a. Presipitasi

Hujan (presipitasi) merupakan masukan utama dari daur hidrologi dalam DAS. Dampak kegiatan pembangunan terhadap proses hidrologi sangat dipengaruhi intensitas, lama berlangsungnya, dan lokasi hujan. Karena itu perencana dan pengelola DAS harus memperhitungkan pola presipitasi dan sebaran geografinya.

 

b. Intersepsi

Hujan yang jatuh di atas tegakan pohon sebagian akan melekat pada tajuk daun maupun batang, bagian ini disebut tampungan/simpanan intersepsi yang akhirnya segera menguap. Besar kecilnya intersepsi dipengaruhi oleh sifat hujan (terutama intensitas hujan dan lama hujan), kecepatan angin, jenis pohon (kerapatan tajuk dan bentuk tajuk). Simpanan intersepsi pada hutan pinus di Italia utara sekitar 30% dari hujan (Allewijn, 1990). Intersepsi tidak hanya terjadi pada tajuk daun bagian atas saja, intersepsi juga terjadi pada seresah di bawah pohon. Intersepsi akan mengurangi hujan yang menjadi run off.

 

c. Throughfall, Crown drip, Steamflow

Hujan yang jatuh di atas hutan ada sebagian yang dapat jatuh langsung di lantai hutan melalui sela-sela tajuk, bagian hujan ini disebut throughfall. Simpanan intersepsi ada batasnya, kelebihannya akan segera tetes sebagai crown drip. Steamflow adalah aliran air hujan yang lewat batang, besar kecilnya stemflow dipengaruhi oleh struktur batang dan kekasaran kulit batang pohon.

 

d. Infiltrasi dan Perkolasi

Proses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal dengan infiltrasi, sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga gravitasi. Laju infiltrasi dipengaruhi tekstur dan struktur, kelengasan tanah, kadar materi tersuspensi dalam air juga waktu.

 

e. Kelengasan Tanah

Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelengasan tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi, dan perkolasi. Pada saat kelengasan tanah dalam keadaan kondisi tinggi, infiltrasi air hujan lebih kecil daripada saat kelengasan tanah rendah. Kemampuan tanah menyimpan air tergantung dari porositas tanah.

 

f. Simpanan Permukaan (Surface Storage)

Simpanan permukaan ini terjadi pada depresi-depresi pada permukaan tanah, pada perakaran pepohonan atau di belakang pohon-pohon yang tumbang. Simpanan permukaan menghambat atau menunda bagian hujan ini mencapai limpasan permukaan dan memberi kesempatan bagi air untuk melakukan infiltrasi dan evaporasi.

 

g. Runoff

Adalah bagian curahan hujan (curah hujan dikurangi evapotranspirasi dan kehilangan air lainnya) yang mengalir dalam air sungai karena gaya gravitasi; airnya berasal dari permukaan maupun dari subpermukaan (sub surface). Runoff dapat dinyatakan sebagai tebal runoff, debit aliran (river discharge) dan volume runoff.

 

h. Limpasan Permukaan (Surface Runoff)

Limpasan permukaan (Surface Runoff) adalah bagian curah hujan setelah dikurangi dengan infiltrasi dan kehilangan air lainnya. Limpasan permukaan ini berasal dari overlandflow yang segera masuk ke dalam alur sungai. Aliran ini merupakan komponen aliran banjir yang utama.

 

i. Aliran Bawah Permukaan (Subsurface Runoff)

Aliran bawah permukaan merupakan bagian dari presipitasi yang mengalami infiltrasi dalam tanah yang kemudian mengalir di bawah permukaan tanah dan menuju alur sungai sebagai rembesan maupun mata air.

 

j. Proses Runoff

   1. Periode Tidak Hujan (Kemarau)

  • Input dari hujan = nol
  • Air tanah mengalir masuk alur sebagai aliran dasar, maka freatik turun terus
  • Evapotranspirasi menambah defisiensi lengas tanah
  • Hidrograf aliran berupa kurva deplesi.

   2. Periode Hujan Awal

  • Awal musim hujan, mulai ada hujan
  • Sebagian hujan menjadi intersepsi
  • Sebagian menjadi simpanan depresi
  • Surface Runoff hampir tidak ada, air hujan digunakan untuk membasahi tanah (Lengas tanah meningkat).
  • Hidrograf aliran agak bergeser ke atas karena ada sebagian hujan yang jatuh langsung di alur sungai.
  • Muka freatik masih turun terus karena aliran dasar masih berlangsung dan air infiltrasi belum mencapai muka freatik.

   3. Periode Hujan

  • Intersepsi mencapai kapasitas maksimum, stemflow dan througfall terjadi
  • Simpanan depresi maksimum 
  • Surface runoff mulai terjadi, sehingga aliran sungai naik. 
  • Soil Moisture Deficiency berkurang
  • Air Infiltrasi dan perkolasi belum mencapai muka freatik (air tanah belum naik).

   4. Saat Hujan Berhenti

  • Di permukaan tanah masih ada air dan mengalir
  • Infiltrasi terus berlangsung
  • Stream runoff berasal dari channel storage
  • Channel storage berkurang dan habis
  • Stream runoff dari groundwater

   5. Saat tak ada Hujan

  • Lengas tanah pada kapasitas lapang
  • Input air tak ada, lengas tanah berkurang
  • Air perlokasi mencapai muka freatik air tanah mendapat recharge
  • Kurva deplesi terus berlangsung, stream runoff menyusut.
  • Air tanah naik

   6. Hubungan aliran sungai dan air tanah

    Pada lembah sungai yang cukup dalam sehingga muka freatik terpotong maka banyak mata air dan rembesan disepanjang alur sungai, untuk daerah yang airtanahnya dalam, keadaan ini tidak terjadi. Memperhatikan kontinyuitas aliran dan kedudukan muka freatik ada
3 macam tipe aliran yaitu :
  • Efemeral,
  • Intermitten dan
  • Perenial.

 

l. Daerah Aliran Sungai (DAS)

DAS adalah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografi (igir pegunungan), kawasan tersebut menampung, menyimpan dan mengalirkan air malalui sistem sungai dan mengeluarkannya melalui titik tunggal (single outlet). Respon DAS terhadap hujan terdiri dari respon DAS pada limpasan langsung (direct runoff) dan respon DAS pada aliran dasar (baseflow).


sumber: http://mayong.staff.ugm.ac.id/site/?page_id=117

    a hydrology quote

    " All around us we see the bridges of life collapsing, those capillaries which create all organic life. This dreadful disintegration has been caused by the mindness and mechanical work of man, who has wrenched the living soul from the Earth's blood - water. The more the engineer endeavours to channel water, of whose spirit and nature he is today still ignorant, by the shortest and straightest route to the sea, the more the flow of water weighs into the bends, the longer its path and the worse the water will become. The spreading of the most terrible disease of all, of cancer, is the necessary consequence of such unnatural regulatory works. These mistaken activities - our work - must legitimately lead to increasingly widespread unemployment, because our present methods of working, which have a purely mechanical basis, are already destroying not only all of wise Nature's formative processes, but first and foremost the growth of the vegetation itself, which is being destroyed even as it grows. The drying up of mountain springs, the change in the whole pattern of motion of the groundwater, and the disturbance in the blood circulation of the organism - Earth - is the direct result of modern forestry practices. The pulsebeat of the Earth was factually arrested by the modern timber production industry. Every economic death of a people is always preceded by the death of its forests. The forest is the habitat of water and as such the habitat of life processes too, whose quality declines as the organic development of the forest is disturbed. Ultimately, due to a law which functions with awesome constancy, it will slowly but surely come around to our turn. Our accustomed way of thinking in many ways, and perhaps even without exception, is opposed to the true workings of Nature. Our work is the embodiment of our will. The spiritual manifestation of this work is its effect. When such work is carried out correctly, it brings happiness, but when carried out incorrectly, it assuredly brings misery. "
     -Viktor Schauberger-

    Water Cycle

    26/10/11

    HIDROLOGI

    Pengertian Hidrologi

       Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air". Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri. 

    Pengertian Hidrologi menurut ahli : 
     
       Secara umum hidrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang menyangkut masalah air. Akan tetapi dengan alasan-alasan praktis hanya dibatasi pada beberapa aspek saja. Konsep pokok untuk ilmu hidrologi adalah siklus hidrologi yang didefinisikan sebagai berikut: " Hidrologi adalah ilmu tentang seluk beluk air di bumi, kejadiannya, peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan" (Federal Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam Varshney, 1977).

       Lebih jauh Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986), menyatakan pula bahwa:" Hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di bumi, yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungannya dengan kehidupan".

       Singh, 1992 menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajemen.

       Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan. Kebearadaan air dalam kehidupan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, sebab semua mahkluk hidup di bumi membutuhkan air sebagai salah satu sumber kehidupan.

       Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di dalam bumi, tentang perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini. 

    Sejarah Hidrologi

       Ilmu hidrologi secara praktis baru dikenal pada tahun 1608 Masehi, yaitu sejak Pierre Perrault melakukan pengukuran hujan limpasan permukaan (run off) selama tiga tahun di daerahh aliran sungai (DAS) Seine. Kemudian disusul oleh Edme Marlotte tahun 1620, serta Edmund Halley pada tahun 1656.(Yandi Hermawan, 1986).

       Ven Te Chow dalam Yandi Hermawan 1986, mencatat sejarah hidrologi sebagai berikut: Periode spekulasi sampai tahun 1400; periode observasi antara tahun 1400 – tahun 1600; periode pengukuran antara tahun 1600 sampai dengan tahun 1700; periode eksperimentasi dari tahun 1700 sampai dengan tahun 1800; periode modernisasi antara tahun 1800 sampai dengan tahun 1900; periode empiris antara tahun 1900 sampai dengan tahun 1930; periode rasionalisasi antaha tauh 1930 sampai dengan tahun 1950; dan periode teoritis antara tahun 1950 sampai dengan sekarang.

    Pembahasan 

       Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya.

       Hidrologi mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Ruang lingkup ilmu hidrologi meliputi hidrometeorologi, hidrologi air permukaan, hidrogeologi, manajemen limbah dan kualitas air, dimana air memiliki peranan penting.

       Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi para ilmuan teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan debit air banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan.


    Cabang Hidrologi 
    • Limnologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat pada suatu depresi yang tergenang pada suatu cekungan, 
    • Potamologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat di atas permukaan tanah dan merupakan air yang mengalir,  
    • Oseanografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari morfologi,topografi,biologi laut dan lautan.
    • Kriologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang es dan salju, 
    • Hidrometeorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang poblematika Hidrologi yang berkaitan dengan meteorologi,
    • Geohidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang terdapatnya gerakan air di bawah permukaan tanah.
      Hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan yang luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi:
      • Asal mula dan proses terjadinya air
      • Pergerakan dan penyebaran air
      • Sifat-sifat air
      • Keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan 
           Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila seluruh uap air berkondensasi menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm. 
         
           Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Secara umum banyaknya air yang ada di planet ini adalah sama walaupun manusia, binatang dan tumbuhan banyak menggunakan air untuk kebutuhan hidupnya. Jumlah air bersih sepertinya tidak terbatas, namun sebenarnya air mengalami siklus hidrologi di mana air yang kotor dan bercampur dengan banyak zat dibersihkan kembali melalui proses alam. Proses siklus hidrologi berlangsung terus-menerus yang membuat air menjadi sumber daya alam yang terbaharui. Jumlah air di bumi sangat banyak baik dalam bentuk cairan, gas / uap, maupun padat / es. Jumlah air seakan terlihat semakin banyak karena es di kutub utara dan kutub selatan mengalami pencairan terus-meners akibat pemanasan global bumi sehingga mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi.


        Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi :
         A. Siklus Pendek / Siklus Kecil
        • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
        • Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
        • Turun hujan di permukaan laut
           B. Siklus Sedang
          • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
          • Terjadi kondensasi
          • Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
          • Pembentukan awan
          • Turun hujan di permukaan daratan
          • Air mengalir di sungai menuju laut kembali
             C. Siklus Panjang / Siklus Besar
            • Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
            • Uap air mengalami sublimasi
            • Pembentukan awan yang mengandung kristal es
            • Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
            • Pembentukan awan
            • Turun salju
            • Pembentukan gletser
            • Gletser mencair membentuk aliran sungai 
            • Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut.

               

              Daftar Pustaka

              http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrologi
              http://acehpedia.org/Hidrologi
              http://syadiashare.com/siklus-air.html
              http://www.ilmusipil.com/hidrologi-mempelajari-siklus-air
              http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/pengaruh-manusia-terhadap-siklus.html
              http://tambangunhas.wordpress.com/tag/sejarah-hidrologi/
              http://organisasi.org/jenis-macam-siklus-hidrologi-siklus-air-pendek-sedang-panjang-di-bumi